Perihal rencana penggunaan dana hasil IPO, Pertamina Hulu Energi akan menggunakan sebagian besar dana untuk membiayai belanja modal kegiatan eksplorasi dan pengembangan, serta akuisisi aset migas baru.
Adapun dalam aksi korporasi ini, Citigroup, Credit Suisse dan JPMorgan (JPM.N) adalah pemegang buku bersama IPO, bersama dengan BRI Danareksa dan Bank Mandiri.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan, proses IPO Pertamina Hulu Energi mengalami penundaan disebabkan oleh masih adanya dokumen yang perlu diperbaiki.
“Jadi sebelumnya sudah memasukkan (pernyataan pendaftaran), tetapi melakukan penundaan. Kalau tidak salah pada saat itu menggunakan laporan keuangan Juni 2022, akhirnya akan memakai laporan keuangan Desember dan ditargetkan akan menyampaikan kembali pada Maret 2023,” ujar Inarno dalam ‘Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK’, Senin, (27/2/2023).