Wapres menambahkan, ada lima alasan yang mendasari optimisme untuk menyambut 2023. Pertama, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.
“Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan,” kata Ma'ruf Amin.
Yang kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, terlebih sekarang diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Dia menilai, sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan semakin kuat dalam menjaga sektor keuangan.
“Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional,” ujar Wapres.
Yang ketiga, Wapres mengungkapkan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai bangkit melalui berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
“Keempat, sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan. Perkembangan pasar modal syariah juga menggembirakan,” tambahnya.