IDXChannel - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan segera menyusul PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Targetnya pada semester I-2023.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan anggaran yang nantinya dihimpun PHE di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih besar dari dana yang diperoleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Adapun emiten bersandi saham PGEO itu mampu meraup dana segar senilai Rp 9,05 triliun dan akan dialokasikan sebagai belanja modal pengembangan investasi hijau di Indonesia.
"PHE IPO target semester I (2023). Kemarin kan PGE sudah bagus dapat anggaran sesuai target Rp 9 triliun lebih, nanti mereka ekspansi, PHE, lebih gede lebih gede dari PGE," ungkap Arya saat ditemui wartawan di Bandung, Senin (6/3/2023).
Arya mengklaim saham PHE cukup potensial dan ditunggu-tunggu investor di pasar modal. Sehingga, dana segar yang ditargetkan bisa diperoleh. Dia sendiri enggan merinci nominal pastinya.
"Ini barang bagus di Bursa, jumbo-jumbo di Bursa," kata dia
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, membocorkan valuasi PHE. Setelah Pertamina Geothermal Energy, PHE akan disiapkan untuk melakukan penawaran umum perdana saham.
Erick mengatakan proses IPO PHE dilakukan secara bertahap mengingat valuasi yang dimiliki sangat besar. Untuk itu, dia ingin memastikan dana hasil IPO nanti cukup digunakan untuk pengembangan usaha perusahaan.
"Ini valuasinya billion, kita ingin memastikan dana yang kita ambil cukup untuk investasi di sumur-sumur baru atau pengembangan sumur dengan sistem baru,” kata Erick saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu. (RRD)