Namun, ia juga menegaskan, dalam menganalisis saham IPO, pendekatannya berbeda dan tidak sekadar melihat dari sisi fundamental.
"Saya ingin disclaimer bahwa untuk saya pribadi, dalam menganalisis saham yang akan IPO, lebih melihat kepada beberapa hal di bawah ini," ujarnya.
Dimas pun merinci faktor-faktor tersebut. "Pertama, background dari owner bisnisnya. Kedua, underwriter yang membawa emiten tersebut IPO. Dan ketiga, nilai emisi," imbuhnya.
Menurutnya, ukuran nilai emisi bisa menjadi petunjuk kepentingan dan keseriusan di balik IPO tersebut. "Nilai emisi, apabila besar, dan background owner memiliki rekam jejak yang baik, maka saya memandang IPO tersebut memiliki kepentingan dan peluang untuk memberikan keuntungan bagi investor ritel," kata Dimas.
Ia juga menambahkan, faktor fundamental belum menjadi pertimbangan utama saat awal IPO. "Faktor fundamental menjadi kurang perhatian bagi saya karena emiten yang baru IPO mayoritas masih membutuhkan waktu untuk dinilai dari faktor bisnis atau fundamentalnya," ujarnya.