Dalam prospektus IPO yang dirilis Kamis (19/6/2025) lalu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), misalnya, menawarkan sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham, setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang berada di bawah naungan grup bisnis Prajogo Pangestu ini mematok harga penawaran di kisaran Rp170 hingga Rp190 per saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham. Artinya, CDIA membidik dana maksimal sebesar Rp2,37 triliun.
Target tersebut menjadikan CDIA sebagai emiten dengan perolehan dana IPO terbesar dibandingkan tujuh perusahaan lain yang juga tengah melakukan penawaran awal (bookbuilding) sepanjang bulan ini.
Selain CDIA, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) juga bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan holding yang juga bergerak di bidang bursa berjangka dan aset kripto ini melepas sebanyak 2,20 miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran ditetapkan di kisaran Rp100 hingga Rp105 per saham, dengan potensi dana segar hingga Rp231,61 miliar.
Sementara itu, PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), distributor alat kesehatan, akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 10 Juli 2025. Dalam proses IPO ini, perseroan menawarkan 815 juta saham atau 20,04 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Masa penawaran awal berlangsung pada 23–25 Juni 2025, dengan harga penawaran di kisaran Rp120–Rp140 per saham. Dengan demikian, CHEK berpotensi meraih dana hingga Rp114,10 miliar.