IDXChannel - Data-data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang semakin memburuk sukses membuat panik para pelaku pasar global.
Akibatnya, bursa-bursa saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berguguran ke zona merah, yang kemudian juga diikuti oleh kelompok bursa Eropa.
Hingga pasar ditutup, IHSG pada perdagangan Senin (5/8/2024) berakhir dengan pelemahan hingga 3,4 persen, menuju 7.059. Meski merosot lebih dari tiga persen, nasib indeks bukan jadi yang terburuk pada perdagangan kali ini.
Adalah Nikkei 225 yang menderita pelemahan paling dalam, dengan minus hingga 12,4 perse, dan kemudian diikuti oleh Kospi yang turun 8,78 persen dan HSI yang melemah 1,46 persen.
"Pelemahan pada bursa Asia didorong oleh menurunnya ekspektasi soft landing pada ekonomi AS, setelah data non farm payrolls melanjutkan pertumbuhan yang lebih lambat, di mana pada Juli 2024 hanya terdapat penambahan sebesar 114 ribu tenaga kerja baru," tulis Tim Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Senin (5/8/2024).