Selain itu Perseroan juga telah melakukan financial strategi melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I PP Presisi Tahun 2022 (Obligasi) yang digunakan untuk menambah fleet jasa pertambangan yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan dan proyeksi kontrak baru. Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan 1 Tahap 1 Tahun 2022 Rp202,9 miliar dengan biaya penawaran umum obligasi Rp4,9 miliar.
Sehingga perolehan hasil bersih Rp198 miliar dengan perencanaan penggunaan 70% belanja modal dan 30% modal kerja.
"Adapun realisasi penyerapan penggunaan dana obligasi per September 2022 yaitu belanja modal mencapai Rp77,2 miliar (56%) dari target Rp138,6 miliar dan modal kerja Rp56,8 miliar (96%) dari target Rp59,4 miliar, sehingga kami masih memiliki kelonggaran dalam menggunakan dana obligasi untuk menambah fleet jasa pertambangan," ujar Arif Iswahyudi Direktur Keuangan Perseroan.
(SAN)