Marina menjelaskan, akuisisi atas Prostem akan memberikan nilai tambah bagi perseroan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, Prostem bakal memberikan laba tambahan kepada Prodia mulai 2026 sebesar Rp2,3 miliar dan akan meningkat menjadi Rp10,6 miliar pada 2030.
Dalam analisis kelayakan, nilai IRR atas transaksi tersebut sebesar 8,0 persen dan discount rate 6,0 persen serta NPV positif Rp2,2 miliar. Perseroan meyakini aksi korporasi ini layak dilaksanakan.
Selain itu, kata Marina, dengan membeli sebagian saham Prodia Utama di Prosetem diharapkan bisa memperkuat posisi PRDA dalam industri kesehatan serta membuka peluang-peluang baru yang menjanjikan.
Prostem merupakan perusahaan pelopor riset dan penerapan sel punca di Indonesia. Dengan akuisisi ini, maka perseroan resmi masuk ke sektor bioteknologi. Lewat Prostem, PRDA juga dapat memperluas portofolio dengan menghadirkan layanan terapi regeneratif dan penyimpanan sel punca.
(Rahmat Fiansyah)