Akuisisi saham ProSTEM juga dinilai akan memperkuat posisi keuangan Prodia secara jangka menengah hingga panjang, seiring dengan integrasi layanan terapi regeneratif ke dalam jaringan klinik yang dimiliki perseroan.
Direktur Utama ProSTEM Cynthia Retna Sartika menuturkan, sinergi antara kedua perusahaan membuka peluang ekspansi pada layanan terapeutik, sekaligus memperkuat riset dan pengembangan (R&D), serta diversifikasi portofolio layanan klinis Prodia.
Perusahaan, ujarnya, merupakan pionir terapi regeneratif di Indonesia dengan pertumbuhan pendapatan tahunan mencapai 46 persen pada 2024.
“Kami saat ini memiliki fasilitas laboratorium terapi sel canggih dan mengantongi berbagai sertifikasi nasional dan internasional. Kami berkomitmen dukung transformasi kesehatan nasional,” kata dia.
(Dhera Arizona)