Indonesia masih menjadi pemain utama di pasar ekspor batu bara global, selain Australia, Rusia, dan Kolombia, demikian menurut catatan BRI Danareksa Sekuritas.
Kenaikan produksi ini, ujar Erindra, diharapkan dapat diserap negara-negara tujuan utama, meskipun ada kekhawatiran terhadap permintaan dari China yang dinilai melambat.
Salah satu faktor yang dapat menopang ekspor batu bara Indonesia adalah pertumbuhan permintaan dari India.
Negara beribukota New Delhi tersebut diperkirakan meningkatkan impor ‘emas hitam’ sebesar 5 persen YoY, menjadi alternatif dari China. Selain India, ada juga Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara di Asia Tenggara.
“Kami memperkirakan impor India akan tumbuh pada tingkat yang sama dengan pertumbuhan tahun fiskal 2024 sebesar 5 persen yoy,” tutur Erindra.
(Fiki Ariyanti)