sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produksi Minyak AS Lambat Pulih, Harga Minyak Mentah Terus Naik

Market news editor Okezone
23/02/2021 10:00 WIB
Lambatnya proses pemulihan produksi minyak mentah di Texas, AS membuat harga minyak terus naik.
Produksi Minyak AS Lambat Pulih, Harga Minyak Mentah Terus Naik. (Foto: MNC Media)
Produksi Minyak AS Lambat Pulih, Harga Minyak Mentah Terus Naik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Upaya pemulihan produksi minyak mentah di Texas, Amerika Serikat (AS) paska cuaca beku yang menyerang negara bagian itu belum menampakkan hasil. Akibatnya, harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan hingga 4 persen dari perdagangan yang berlangsung Senin (Selasa pagi waktu WIB).

Dilansir Antara, Selasa (23/2/2021), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April berada di level USD65,24 per barel, bertambah USD2,33 atau 3,7% di London ICE Futures Exchange. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret melonjak USD2,25 atau 3,8%, ditutup di USD61,49 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kontrak acuan minyak mentah AS untuk pengiriman Maret berakhir pada Senin (22/2/2021), dan kontrak April yang lebih banyak diperdagangkan naik tajam USD2,44 atau 4,1%, menjadi USD61,70 per barel.

Produsen-produsen AS menutup produksi minyak antara dua juta hingga empat juta barel per hari karena cuaca dingin di Texas dan negara bagian-negara bagian penghasil minyak lainnya, serta kondisi dingin yang tidak biasa dapat merusak instalasi yang dapat membuat produksi tak beroperasi lebih lama dari yang diharapkan.

Produsen minyak di wilayah tersebut diperkirakan membutuhkan setidaknya dua minggu agar bisa kembali normal, kata beberapa sumber, karena kerusakan dan gangguan listrik memperlambat proses pemulihan.

"Kehilangan yang signifikan dari produksi minyak mentah dan bensin menunjukkan lebih banyak kenaikan dan kemungkinan tertinggi baru boleh jadi dalam rentang waktu satu minggu," kata Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch and Associates.

Namun dia mengingatkan dengan kapasitas penyulingan yang terbatas, harga dapat mengalami tekanan jika penyulingan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk kembali normal. Crack spread (perbedaan antara harga minyak mentah dan produk minyak yang hasil ekstraksi), indikator margin penyulingan telah turun 5,0%.

Untuk pertama kalinya sejak November, perusahaan-perusahaan pengeboran AS memangkas jumlah rig minyak yang beroperasi karena cuaca dingin dan salju menyelimuti Texas, New Mexico, dan pusat-pusat penghasil energi lainnya, menandakan pasokan yang lebih ketat di waktu mendatang.

Produsen minyak OPEC+ akan bertemu pada 4 Maret, dengan sumber-sumber mengatakan kelompok tersebut kemungkinan akan mengurangi pembatasan pasokan setelah April mengingat pemulihan harga, meskipun setiap peningkatan produksi kemungkinan akan moderat mengingat ketidakpastian yang masih ada atas pandemi.

"Arab Saudi sangat ingin mengejar harga yang lebih tinggi untuk menutupi biaya impas sosial sekitar USD80 per barel sementara Rusia sangat fokus pada pengurangan pemotongan saat ini dan kembali ke produksi normal," kata kepala analis komoditas SEB, Bjarne Schieldrop. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement