Dibandingkan dengan produksi pada sembilan bulan 2022, produksi pada periode yang sama tahun ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 18%.
Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, produksi perseroan tercatat sebesar 43.907 metrik ton nikel dalam matte, naik menjadi 51.644 metrik ton nikel dalam matte.
“Peningkatan ini tidak lepas dari keberhasilan kembalinya Furnace 4 ke performa optimalnya setelah menjalani pembangunan kembali tahun lalu,” ujar Febriany.
Berkat capaian positif ini, INCO optimistis untuk mencapai target produksi setahun penuh pada tahun 2023, yaitu sekitar 70.000 metrik ton nikel dalam matte.
Adapun INCO telah mengucurkan dana sebesar USD2,19 juta atau Rp34,52 miliar untuk kegiatan eksplorasi pada Juli hingga September 2023 lalu.