Capaian itu lebih rendah 12,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I 2021, perseroan mampu memproduksi 30.246 metrik ton nikel dalam matte.
Secara lebih rinci, periode Januari - Maret 2022, INCO mencatatkan volume produksi sebanyak 13.827 metrik ton. Sedangkan pada April - Juni 2022, perseroan mencatatkan volume produksi sebesar 12.567 metrik ton, atau lebih rendah 16,48% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar 15.048 metrik ton.
Febrianny menambahkan bahwa proses penggantian atap Tanur 1 dan shutdown pemeliharaan penuh pada awal Juni telah menyebabkan produksi pada kuartal II-2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2022.
"Sedangkan pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4 telah menyebabkan produksi pada kuartal II-2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II-2021," ujarnya.
(FRI)