Di periode yang sama, laba bersih Siloam melejit 45 persen menjadi Rp320 miliar dengan margin naik menjadi double digit sebesar 12,5 persen dari kuartal sebelumnya 9,3 persen. Siloam mencatat pertumbuhan kuat pada kuartal III-2025, menandai kembalinya momentum positif di seluruh jaringan rumah sakitnya.
Kenaikan pendapatan dan EBITDA Siloam didukung oleh meningkatnya intensitas kasus dan pengelolaan biaya yang disiplin. Siloam mencatat pasien rawat inap sebanyak 234.724. Meski masih terkoreksi 4,2 persen, terdapat peningkatan khusus kuartal III-2025 sebesar 8,2 persen menjadi 82.875 dibandingkan kuartal II sebanyak 76.590.
"Meskipun terdapat tantangan di berbagai wilayah Indonesia dan dampak banjir di Kuta, Bali, hasil kuartalan tetap kuat, dengan 4.326 tempat tidur operasional dan tingkat okupansi sebesar 62,8 persen," katanya.
Dalam jangka panjang, Siloam juga berkomitmen dalam melanjutkan transformasi Next Gen Siloam (NGS) dalam menyelaraskan RS untuk memiliki keunggulan yang berkelanjutan dan perluasan margin.
Selain itu, perseroan juga terus memperkuat kapabilitas klinisnya sepanjang kuartal III. Setelah peluncuran program Stroke-Ready Hospitals, Siloam menghadirkan inisiatif Chest Pain-Ready Hospital yang telah diimplementasikan di 14 RS.