Setelah beroperasi nanti, kata Kartika, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMN diperkirakan mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Adapun, produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.
Sebagai informasi, pada September tahun lalu, AMMN juga telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan PT Pertamina (Persero) guna memastikan pasokan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, yaitu liquified natural gas, untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.
Data RTI Business menunjukkan, saham AMMN melemah 0,99 persen ke 7.525 hingga pukul 10.14 WIB perdagangan awal pekan ini (5/2). Nilai transaksi saham Grup Medco itu mencapai Rp102 miliar dengan volume 13,46 juta saham dan frekuensi sebanyak 1.804 kali.
(FAY)