Analis Sucor menjelaskan, DEWA menargetkan volume pengerjaan proyek in-house naik 200 persen yoy menjadi 90 juta bank cubic meter (bcm) pada akhir 2025.
Dengan strategi belanja modal disiplin dan dukungan pembiayaan vendor dari XCMG, DEWA diproyeksikan meraih pendapatan tambahan USD148 juta hanya dengan capex USD82 juta. Potensi katalis tambahan antara lain kontrak 100 juta bcm baru pada 2026, divestasi aset emas Gayo Mineral, serta peluang masuk indeks FTSE dan MSCI.
Sucor juga menaikkan target harga saham DEWA menjadi Rp350 dari harga saat ini di Rp185 per unit.
“[Target harga tersebut] mencerminkan keyakinan kami bahwa perusahaan ini tengah memasuki tahap awal dari turnaround operasional jangka panjang,” kata analis Sucor.
Pergeseran strategi dari model bisnis berbasis subkontraktor ke pengerjaan proyek secara mandiri diperkirakan akan mendongkrak margin operasional dari hanya 3 persen pada 2024 menjadi 20 persen pada 2027.