Hal ini memicu kemungkinan Federal Reserve menghentikan kampanye agresifnya dalam menaikkan suku bunga. Pasar tenaga kerja dinilai cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga dan terhindar dari kekhawatiran resesi.
Berdasarkan data yang ada, perusahaan AS mempekerjakan pekerjan lebih banyak dari yang diharapkan pada Juli. Tingkat pengangguran berhasil turun ke level terendah pada masa pra-pandemi sebesar 3,5 persen.
Selanjutnya, para investor masih menantikan laporan harga konsumen AS di Juni, yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu (10/8/2022). Melalui data tersebut, dapat terlihat adanya indikasi kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi.
Data tersebut juga membantu para investor mengetahui potensi tindakan selanjutnya yang akan diambil oleh Bank Sentral pada pertemuannya kembali di September.
"Wall Street memiliki reaksi beragam terhadap data penggajian sehingga sulit bagi investor untuk membuat taruhan aktif di Jepang. Mereka menunggu data CPI AS sebelum membuat taruhan aktif," jelas Takatoshi Itoshima, ahli strategi di Pictet Asset Management Japan, seperti yang dikutip dari Reuters edisi Senin (8/88/2022).