“Asia Tenggara mengalami gelombang besar dan curah hujan yang luar biasa deras, khususnya pada Desember, yang mengharuskan armada kapal tunda dan tongkang berlindung demi keselamatan, alih-alih mengambil risiko mengangkut batu bara,” tulis Analis BCA Sekuritas, Elgin Gavriel Liman, dalam riset yang diterbitkan pada 24 Januari 2025.
Data menunjukkan produksi batu bara Indonesia pada Desember 2024 turun drastis menjadi 55,53 juta ton, dibandingkan 77,43 juta ton pada November 2024.
Meskipun demikian, secara keseluruhan, produksi batu bara 2024 masih lebih tinggi dibandingkan 2023, dengan total 840 juta ton, naik dari 775 juta ton pada tahun sebelumnya.
Selain itu, harga jual rata-rata batu bara atau average selling price (ASP) terus melampaui biaya produksi, sehingga para penambang dinilai tetap terdorong mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksinya. BCA Sekuritas memperkirakan harga batu bara dapat mencapai sekitar USD140 per ton.
“Ini menunjukkan bahwa volume produksi batu bara tidak mungkin melambat dalam waktu dekat,” tutur dia.