"Meski begitu, margin EBITDA tetap terjaga berkat peningkatan kontribusi bisnis fiber sebesar 15,5 persen dan efisiensi belanja operasional," kata analis.
Outlook industri menara diperkirakan menghadapi pertumbuhan penyewa yang rendah dalam tiga tahun mendatang, terutama setelah merger XL Axiata dan Smartfren yang ditargetkan rampung pada kuartal II-2026.
Dengan terbatasnya peluang akuisisi di bisnis menara, aksi anorganik diproyeksikan lebih banyak menyasar aset fiber. MTEL sudah menyiapkan belanja Rp2 triliun untuk akuisisi anorganik tahun ini, sedangkan TOWR dengan tambahan modal dari rights issue diposisikan lebih agresif dalam akuisisi aset serupa.
Dari perspektif valuasi, CGS menilai sensitivitas emiten tower terhadap imbal hasil obligasi Amerika Serikat lebih tinggi dibanding obligasi domestik dalam tiga tahun terakhir.
Dengan proyeksi penurunan suku bunga The Fed sebesar 100 basis poin dalam 15 bulan ke depan, potensi re-rating sektor ini terbuka.