Emiten ini diperkirakan tetap fokus pada pertumbuhan organik dengan struktur neraca yang optimal dan biaya utang yang efisien. CGS menilai valuasi TBIG saat ini sejalan dengan pertumbuhan EBITDA dan prospek ROE tahun 2025.
Dari sisi kinerja keuangan, laba bersih MTEL dan TBIG sepanjang semester I, tercatat sesuai dengan ekspektasi konsensus Bloomberg, sementara laba bersih TOWR sedikit meleset akibat biaya bunga lebih tinggi.
Total pendapatan gabungan ketiga emiten mencapai Rp14,4 triliun, naik 2,7 persen secara tahunan. Namun, capaian tersebut sedikit di bawah proyeksi karena dampak finalisasi merger Indosat-Hutchison.
Dari indikator operasional, analis mencatat tenancy ratio menara industri turun ke level 1,62 kali pada paruh pertama 2025, lebih rendah dibandingkan 1,66 kali pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ini terjadi sejalan dengan penurunan harga rata-rata tarif sewa menjadi Rp11,7 juta per bulan dari sebelumnya Rp12 juta.