Dengan upaya tersebut, Khofifah yakin kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur juga jadi semakin optimal.
Potensi sumber daya EBT di Jatim, khususnya potensi energi matahari sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 176.390 MW (Mega Watt) merupakan aset daerah yang harus dikelola dengan baik melalui perencanaan yang tepat.
Dalam menyongsong era transisi industri energi global, yaitu pemanfaatan EBT, peran energi sangat vital dalam aktivitas dan sendi sendi kehidupan, serta pentingnya akses energi guna pemerataan pertumbuhan ekonomi setiap daerah.
Kemudian implementasi EBT di fasilitas produksi PT HM Sampoerna merupakan komitmen luar biasa dalam mewujudkan energi ramah lingkungan.
"Terima kasih atas komitmen luar biasa untuk kita bersama-sama menuju blue energy. Saat ini kita baru menuju green energy, green economy. Setelah itu kita bersama-sama akan berproses menuju blue economy, blue energy," ungkap Khofifah.
Sementara, Presiden Direktur HMSP, Vassilis Gkatzelis, mengatakan bahwa pihaknya telah menempatkan keberlanjutan sebagai bagian utama dari visi perusahaan dalam menciptakan nilai tambah di Indonesia.
Prinsip keberlanjutan diwujudkan dalam Payung Program Keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia, dengan mengadopsi kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG).
Panel surya di Pasuruan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pencapaian tersebut. Pengoperasian panel surya yang akan dikombinasikan dengan boiler biomassa ini dapat mengurangi emisi lingkup-1 (gas alam) sekitar 67 persen dan mengurangi emisi lingkup-2 (listrik) sekitar 24 persen.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tulus kepada Ibu Gubernur Jawa Timur serta pemerintah provinsi dan kabupaten Pasuruan atas komitmen dan dukungan yang memastikan keberlanjutan usaha dan iklim usaha yang kondusif," ujar Gkatzelis. (TSA)