Beberapa analis menilai koreksi ini disebabkan oleh aksi ambil untung setelah reli panjang.
Analis Walsh Trading Sean Lusk mencatat, penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi menjadi tekanan utama bagi emas.
Sementara itu, analis Bannockburn Global Forex Marc Chandler menyebut penurunan harga emas pekan lalu sebagai yang terburuk dalam tiga setengah tahun terakhir, dengan koreksi hampir 4,5 persen.
Meski begitu, beberapa analis melihat peluang pemulihan jangka pendek.
Adam Button dari Forexlive.com memperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran USD2.500–USD2.700, dengan level USD2.400 menjadi support teknikal kuat jika penurunan berlanjut.
Selain itu, analis FxPro Alex Kuptsikevich menilai penurunan ini sebagai koreksi wajar setelah rally panjang, dan emas masih memiliki potensi naik jangka panjang.