IDXChannel - Harga emas naik sepekan lalu dan bertahan dekat rekor tertinggi, setelah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini.
Harga emas spot (XAU/USD) menguat 0,25 persen menjadi USD3.643,09 per troy ons, mendekati rekor tertinggi Selasa di USD3.673,95. Sepanjang pekan lalu, logam mulia ini naik 1,58 persen dan mencatatkan reli mingguan keempat berturut-turut.
“Pelemahan ketenagakerjaan dan inflasi yang tidak merata dipadukan dengan ekspektasi The Fed harus memangkas suku bunga, mendorong harga logam naik karena risiko inflasi jangka panjang,” ujar Senior Market Strategist di RJO Futures, Daniel Pavilonis, dikutip Reuters.
Data terbaru menunjukkan lonjakan klaim pengangguran, ditambah nonfarm payrolls (NFP) yang lemah serta revisi yang memangkas 911.000 pekerjaan dalam setahun terakhir, menandakan momentum ekonomi mulai mendingin.
Di sisi lain, indeks harga konsumen mencatat kenaikan bulanan terbesar dalam tujuh bulan pada Agustus. Namun, investor kini lebih memberi bobot pada lemahnya pasar tenaga kerja ketimbang inflasi yang masih lengket dalam membentuk ekspektasi suku bunga.