sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PTBA Beberkan Alasan Rasio Pembayaran Dividen Turun

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
08/05/2024 16:36 WIB
Rasio pembayaran dividen turun dari 2023 lalu, di mana perseroan membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2022.
Rasio pembayaran dividen turun dari 2023 lalu (MNC Media)
Rasio pembayaran dividen turun dari 2023 lalu (MNC Media)

IDXChannel - Rasio pembayaran dividen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun dari 2023 lalu, di mana perseroan membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2022.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail membeberkan alasan turunnya rasio pembayaran dividen. Hal ini disebabkan oleh rencana perseroan untuk melakukan pengembangan untuk meningkatkan kinerja, baik operasional maupun penjualan. PTBA sendiri akan membagikan dividen sebesar Rp4,6 triliun atau 75% dari laba bersih perseroan 2023 lalu.

"Oleh karena itu kami butuh kas internal, dengan adanya kas internal 25 persen itu bisa mendukung rencana pengembangan yang sudah kami tuangkan dalam RKAP," kata Arsal dalam konferensi pers usai RUPST di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (8/5/2024).

Adapun, keputusan pembagian dividen telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini.

Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp397,7 per lembar saham dan akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS.

"Dengan penurunan ini, kami harapkan bisa menambah pendapatan di tahun-tahun ke depan," kata Arsal.

Perihal kinerja, sepanjang tahun buku 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun dan laba bersih Rp 6,1 triliun.

Dari sisi operasional, total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13% dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. 

Capaian produksi tersebut berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.

Kenaikan produksi juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement