Laba bersih mengalami penurunan yang utamanya disebabkan oleh kenaikan beban usaha serta pendapatan lain–lain yang berbalik rugi menjadi USD4 juta. Kenaikan beban usaha didorong oleh kenaikan pada semua pos beban usaha, yang kami perkirakan terkait dengan pembukaan pit baru di Pomalaa dan Bahodopi.
Sementara itu, pembalikan pendapatan lain–lain utamanya disebabkan oleh berbaliknya keuntungan atas pengakuan nilai wajar aset derivatif, terkait hak tambahan partisipasi investasi pada proyek smelter HPAL menjadi rugi USD10 juta.
Sementara itu, INCO produksi nikel matte sebesar 18.528 ton pada kuartal IV-2024, sehingga volume produksi nikel matte selama 2024 mencapai 71.311 ton dan sedikit lebih tinggi dibandingkan target di level 70.805 ton.
(Febrina Ratna Iskana)