Dia memastikan lahan dan pabrik sawit milik Citra Borneo Indah Group telah 100 persen RSPO. Tak hanya itu, emiten milik taipan Haji Abdul Rasyid itu juga sudah memiliki sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Di RSPO member sendiri itu sebenarnya juga lagi galau dengan adanya EUDR (EU Deforestation Regulation) di akhir tahun ini, jadi mereka sedang memikirkan bagaimana RSPO tetap menjadi salah satu sertifikasi yang penting, menjadi prasyarat dan EUDR tidak mensyaratkan RSPO selama dia tidak melanggar HAM, deforestasi, dan responsible (bertanggung jawab) pada bisnisnya. Kita sendiri siap dengan EUDR," kata Henky.
Henky menambahkan tak bisa menentukan kapan kesepakatan dengan calon buyer besar tersebut dilakukan. Yang jelas, saat ini sudah ada komunikasi antara SSMS dan calon buyer tersebut untuk berbagi informasi soal tata kelola perseroan.
"Diskusi pertama sudah dilakukan, crosscheck data dan pengiriman, ada NDA (Non-Disclosure Agreement) tinggal follow up saja ke depan, supaya kita bisa comply. Kalau dari kami posisi menunggu," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama CBUT, Ronny Hertyanto Raharjo menambahkan, perseroan sudah memiliki sertifikat 100 persen RSPO pada Mei 2024. Sertifikasi itu berlaku untuk produk-produk turunan, baik dari CPO maupun CPKO.