Ari menjelaskan, produk tepung roti atau tepung panir merupakan bahan baku untuk membuat layering atas produk-produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya, yang menjadi menu program makan bergizi gratis.
Pangsa pasar breadcrumbs atau tepung roti/tepung panir, ujarnya, masih relatif tinggi di Indonesia. “Berdasarkan data kami dan proyeksi pertumbuhan industri makanan olahan, kebutuhan nasional atas tepung panir mencapai Rp1 triliun pada 2024,” katanya.
Dalam prospektus, perusahaan melepas sebanyak-banyaknya 291.500.000 saham atau setara 30,01 persen modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Perusahaan menunjuk NH Korindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Bersamaan dengan IPO, BRRC juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. Rasionya adalah 2:1 yang artinya setiap pemegang 2 saham baru berhak mendapatkan 1 waran.