Potensi Data center bagi Sektor Telco
Industri data center memiliki potensi yang besar di Indonesia. Pada 2023 mendatang, permintaan data centerdi Tahan Air diproyeksikan akan tumbuh hingga 1.576 MW.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia bertajuk “Telecomunication Sector: Data Monetitazion Continues” yang dirilis pada Kamis (13/10), permintaan data center di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh dengan CAGR yang melesat hingga 28 persen dari tahun 2021 hingga 2030.
Adapun Samuel Sekuritas menyebutkan, dari 3 raksasa telco, TLKM berpotensi menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia dengan mempertimbangkan portofolio data centers erta ekspansi yang akan dilakukan oleh emiten ini.
“Kami berharap pendapatan TLKM dari sektor data center tumbuh dengan CAGR yang naik 18 persen dalam tahun proyeksi 2022-2025 didukung oleh meningkatnya permintaan untuk data center dan perluasan kapasitas,” tulis analis Samuel Sekuritas Indonesia, Paula Ruth, Kamis (13/10).
Potensi TLKM sebagai pemimpin data center bisa jadi angin segar bagi pergerakan sahamnya. Melansir Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja saham TLKM secara year to date (YTD) mengungguli emiten telco lainnya seperti ISAT maupun EXCL.
Menurut data BEI pada Jumat (14/10) pukul 13.40, saham TLKM secara YTD naik hingga 7,18 persen, lebih unggul dari ISAT yang hanya tumbuh 2,24 persen sepanjang 2022. Sedangkan saham EXCL malah terkontraksi hingga minus 23,66 persen secara YTD.
Adapun riset Samuel Sekuritas turut memberikan rating overweight pada sektor telco.
“Kami melihat banyak sentimen positif untuk sektor telco di kuartal IV-2022 hingga awal tahun 2023 mendatang dengan mempertimbangkan agenda akhir tahun dan optimisme pada monetisasi data,” tulis Paula.
Sedangkan Asian Development Bank (ADB) menyoroti beberapa faktor yang mendongkrak pertumbuhan data center di Tanah Air, seperti pertumbuhan e-commerce seiring meningkatnya penggunaan smartphone, pengembangan layanan e-Government, hingga berkembangnya sistem cloud dan analisis big data.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.