Sejumlah pendapatan usaha lain juga mendukung PJAA, yang didominasi oleh penyewaan kios, lahan, dan gedung mencapai rp135,05 miliar, sehingga menambah jumlah segmen lainnya total mencapai Rp275,21 miliar, demikian dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (1/2/2024).
Beban pokok ikut terdongkrak menjadi Rp576,88 miliar, demikian juga beban umum-administrasi hingga keuangan, masing-masing Rp250,26 miliar dan Rp96,36 miliar.
Dari sisi neraca, total aset PJAA melandai tipis menjadi Rp3,74 triliun, dari sebelumnya Rp3,89 triliun. Ini terjadi seiring penurunan jumlah kewajiban utang dari Rp2,33 triliun menjadi Rp2,07 triliun.
Modal bersih atau ekuitas PJAA naik di level Rp1,66 triliun, dengan jumlah kas dan setara kas tersisa Rp411,44 miliar.
Nilai kas PJAA melandai dari awal tahun yang mencapai Rp506,06 miliar, akibat pengeluaran dari aktivitas investasi, terutama perolehan aset tetap dan aset tak berwujud.
(FAY)