“Sejauh ini, kinerja laporan keuangan, secara yoy terutama, dari sisi bottom line [pos laba/rugi], menunjukkan kinerja pertumbuhan yang progresif. Hal tersebut tentunya didukung oleh kenaikan kinerja dan pertumbuhan topline [pos pendapatan],” jelas Nafan Aji kepada IDXChannel, Jumat (18/8).
Senada, Founder Master Mind Trader Hendri Setiadi menyebut, saat dihubungi IDXChannel, Jumat (18/8), menyebut, “secara umum [kinerja keuangan emiten] relatif stabil [seiring] menanti hasil Pemilu 2024”.
Sementara, apabila melihat ‘jeroan’ kinerja keuangan 45 emiten di indeks elite LQ45, performa emiten cenderung terbagi.
Sebanyak 24 emiten mengalami penurunan laba (atau menjadi rugi atau rugi membengkak), sedangkan 21 emiten sisanya mencatatkan perbaikan bottom line. (Lihat tabel di bawah ini.)
Tentu saja, 45 emiten tersebut, kendati merupakan perusahaan besar dan memiliki saham yang likuid, tidak menggambarkan secara keseluruhan kinerja emiten di bursa saham Indonesia.