Sementara itu, sisanya akan disalurkan kepada DMP dan kemudian digunakan untuk modal kerja entitas usaha tersebut. Di sisi lain, COAL menargetkan produksi batu bara meningkat tiga kali lipat atau 300% menjadi 800 ribu hingga 900 ribu ton tahun ini.
Direktur Utama COAL Donny Janson Manua berharap hasil produksi perseroan tahun ini dapat terjual untuk mengerek angka penjualan pada akhir tahun. Tahun lalu, perseroan mencatatkan angka produksi sebesar 260 ribu ton.
Ia optimistis target tersebut dapat tercapai, pasalnya tahun ini perseroan telah menyiapkan unit alat-alat berat untuk mendukung aktivitas pertambangan yang dijalani.
“Kami optimistis target yang 900 ribu ton tercapai dan harapannya dapat terjual semua,” kata Donny.
Dari sisi penjualan, COAL menjual produk batu baranya dengan porsi 75% untuk ekspor dan 25% untuk penjualan domestik. Perseroan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Vietnam, Bangladesh, dan yang terbesar adalah China dengan porsi mencapai 50%.
(FRI)