Meski beban pokok pendapatan naik 17,65 persen namun, IPCC mampu mencatatkan laba kotor yang meningkat 74,67 persen dari Rp46,64 miliar menjadi Rp81,46 miliar. Porsi beban pokok pendapatan terhadap pendapatan operasi pada semester pertama tahun ini sebesar 65,08 persen atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 73,45 persen.
Begitupun dengan beban operasi yang hanya naik 1,78 persen di sepanjang tahun ini juga turut membantu IPCC mengalami peningkatan laba usaha. Tercatat laba usaha di semester pertama tahun ini mencapai Rp37,21 miliar jauh di atas pencapaian pada periode yang sama di tahun lalu yang hanya mencapai Rp3,16 miliar.
Menurutnya, pencapaian kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kegiatan layanan bongkar muat di sepanjang semester pertama tahun ini. Adapun bongkar muat CBU secara total di sepanjang semester pertama tahun ini mengalami peningkatan 31,37 persen dari 193.298 unit di tahun lalu menjadi 253.933 unit.
Sementara itu, dari segmen alat berat naik 47,09 persen menjadi 6.113 unit dari sebelumnya 4.156 unit. Untuk kendaraan jenis truck/ bus turun 78,12 persen di sepanjang semester pertama tahun ini. Sedangkan spareparts naik 94,64 persen pada periode yang sama di tahun ini.
"Kami berharap peningkatan layanan bongkar muat ini dapat terjadi sustain hingga akhir tahun sehingga momentum pemulihan kinerja IPCC dapat terus terjadi di tahun ini," tandasnya. (NDA)