Analis perbankan dari KB Valbury Sekuritas Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya melihat bahwa BBCA memiliki ketahanan di tengah probabilitas perlambatan kredit dan biaya atas kredit atau pencadangan.
"Bank ini secara proaktif memperkuat neracanya melalui tambahan pencadangan, sebuah langkah yang bijak dan kami yakini dapat mengurangi risiko,” katanya.
Catatan lain yang disampaikan untuk BBCA adalah perkiraan bahwa tidak akan terjadi lonjakan kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL), seiring kualitas aset yang tetap kuat. Selain itu, bisnis perbankan transaksional yang solid serta ekosistem yang kokoh diyakini akan membantu BBCA menjaga biaya dana (Cost of Funds/COF) tetap terkendali.
Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman juga merespons positif kinerja semester I BBCA. Dalam riset mereka, BBCA dinilai memiliki pedoman kinerja yang moderat dari sisi target pertumbuhan kredit 7-8 persen untuk tahun ini. Namun dengan melihat kinerja sepanjang Semester I, keduanya optimistis pedoman tersebut dapat terlampaui.
Aspek lain yang juga diperhatikan oleh analis Samuel Sekuritas adalah peningkatan NIM sebesar 10 basis points (bps) secara tahunan menjadi 5,8 persen, sesuai dengan panduan sepanjang tahun sebesar 5,7–5,8 persen, didukung oleh rasio CASA yang tinggi yaitu 83,4 persen ketika rata-rata industri sekitar 65 persen.