Fed Rate yang lebih rendah di AS membebani selera risiko investor terhadap aset-aset berisiko di bursa-bursa negara berkembang seperti Indonesia.
Farhan juga menyoroti meningkatnya kebutuhan dolar menjelang tutup tahun, ditambah net-sell investor asing yang moderat. Kondisi tersebut dinilai membuat pelaku pasar tetap berhati-hati.
Pantauan IDX Channel dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/12/2025), total net-buy investor asing menembus Rp1,7 triliun. Namun, terjadi profit taking dari asing terhadap saham-saham penggerak indeks seperti BBCA dan BBRI, meski asing masih memborong UNTR, ASII, hingga BMRI.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau melemah ke 16.651 per dolar AS atau turun 0,22 persen.
Menurut Farras, pelemahan rupiah dipicu oleh penguatan dolar secara global akibat meningkatnya permintaan korporasi, berkurangnya daya tarik diferensial imbal hasil Indonesia, serta sentimen jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).