IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat reli impresif hingga pertengahan Juli.
Dalam 10 hari perdagangan berturut-turut, IHSG terus menanjak dan ditutup menguat 0,34 persen ke level 7.311,91 pada Jumat (18/7/2025). Sepanjang sepekan terakhir, indeks utama pasar modal ini telah melonjak 3,92 persen, dan dalam sebulan menguat 2,19 persen.
Di balik penguatan ini, analis melihat adanya pergeseran signifikan dalam arus dana. Setelah sektor perbankan mengalami tekanan dan outflow, investor tampaknya mulai mengalihkan fokus ke sektor komoditas.
"Menyusul dari tekanan outflow di sektor perbankan, saat ini inflow di market terfokus ke sektor komoditas seperti ANTM, INCO, dan MDKA," ujar pengamat pasar modal Michael Yeoh, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, pergeseran ini selaras dengan sentimen global yang menyoroti risiko pasokan terhadap logam industri, terutama tembaga.
Selain itu, ketidakpastian global turut mendorong minat terhadap aset lindung nilai seperti emas.
"Serta emas yang mengalami kenaikan dari uncertainty global," imbuh Michael.
Tak hanya itu, Michael juga mencermati saham-saham yang terkait dengan Grup Prajogo Pangestu yang kini masuk radar investor global.
"Dan juga saham-saham Pak PP [sebutan investor ritel untuk Prajogo] yang berada dalam radar indeks MSCI," katanya.
Fenomena lain yang ikut mewarnai reli IHSG adalah munculnya pola gap up yang berulang. Michael mencatat, selama periode penguatan ini, IHSG mencatat lima kali gap up tanpa disertai koreksi signifikan.
Ia menjelaskan bahwa anomali tersebut tidak lepas dari perubahan komposisi indeks yang dipengaruhi oleh kehadiran saham-saham dengan kapitalisasi besar.
"Hal ini terjadi karena perubahan weighting dari saham-saham di bursa," katanya. "Dengan kehadiran saham-saham valuasi besar seperti DSSA, TPIA, DCII, BREN dan lainnya, membuat pergerakan IHSG lebih volatile dan mudah disetir oleh beberapa emiten tertentu," imbuh Michael.
Menurut analisis teknikalnya, koreksi yang terjadi pada IHSG baru-baru ini justru merupakan bagian dari pola pergerakan gelombang dalam teori Elliott Wave. "Koreksi IHSG kemarin, menggenapi dari koreksi wave 4," tuturnya.
Sementara itu, Michael menilai bahwa saat ini IHSG telah memasuki fase baru yang menjanjikan. "Untuk saat ini, IHSG berada dalam wave 5, di mana kenaikan target wave 5 ada di 7.600," demikian katanya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.