IDXChannel - Beberapa bulan yang lalu, sebagian besar investor khawatir memiliki terlalu banyak eksposur pada saham. Sekarang banyak yang khawatir mereka mungkin tidak punya cukup eksposur.
Reli 15% sejak awal tahun di S&P 500 (.SPX) menarik kembali investor yang sebelumnya ragu ke pasar. Banyak dari mereka yang telah mengurangi kepemilikan saham selama penurunan yang menyakitkan pada 2022, sekarang mengubah sikapnya.
Indeks paparan National Association of Active Investment Managers minggu lalu mencapai level tertinggi sejak akhir 2021, sementara tingkat kas di antara manajer dana global yang disurvei oleh Bank of America bulan ini turun ke level terendah sejak Januari 2022.
Posisi di antara investor diskresioner, yang meliputi manajer dana hingga investor individu, bergerak di atas netral awal bulan ini untuk pertama kalinya sejak Februari, menurut data Deutsche Bank.
Kenaikan terbaru didorong oleh berbagai faktor mulai dari ekonomi AS yang sejauh ini telah menghindari resesi meskipun pengetatan kebijakan moneter agresif Federal Reserve hingga desas-desus yang berkembang atas kemajuan kecerdasan buatan.
Beberapa bank Wall Street merevisi perkiraan seberapa tinggi saham bisa naik. Di antara yang terbaru adalah Goldman Sachs, yang menaikkan target S&P 500 akhir tahun mereka menjadi 4.500 dari 4.000, mengutip ekspektasi bahwa ekonomi kemungkinan akan menghindari penurunan dalam 12 bulan ke depan.
Indeks pada Jumat berakhir di 4.409,59, naik 23% dari posisi terendah Oktober.
Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Hi Mount Research, mengatakan peningkatan sentimen siap mendukung saham, asalkan tidak menjadi terlalu ekstrim.
"Pergeseran dari pesimisme ke optimisme sebenarnya adalah sumber kehidupan bagi pasar yang bullish," ujarnya dilansir Reuters, Minggu (18/6/2023).
Namun, beberapa saham dikhawatirkan sudah terlalu panas.