Perusahaan juga mengembangkan inisiatif nol karbon melalui elektrifikasi armada tambang. Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp500, menekankan narasi turnaround sebagai dasar penciptaan nilai jangka panjang.
Selain BUMI dan DEWA, saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) juga melonjak 18,78 persen, bersama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan kenaikan 9,76 persen, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) 7,69 persen, ENRG 3,30 persen, dan BRMS 2,05 persen.
Vherdana Sekuritas memberikan rekomendasi buy ALII dan target harga Rp850 per saham. Prospek tersebut ditopang model bisnis ALII yang fokus pada jasa river barging dan bongkar muat (loading/unloading) dengan margin tinggi, serta kontrak jangka panjang bersama entitas terafiliasi, KBN.
Menurut Vherdana, ALII memiliki kontrak operasi sepanjang umur tambang (life-of-mine) untuk melayani KBN, yang tengah menyiapkan rencana peningkatan produksi batu bara hingga mencapai 20 juta ton dalam empat tahun ke depan, atau naik sekitar lima kali lipat dari level saat ini.
Dengan pertumbuhan tersebut, ALII menjadi penerima manfaat utama, baik dari sisi volume maupun optimalisasi biaya yang meningkatkan margin seiring skala operasi yang membesar.