Untuk mengimbangi peningkatan produksi KBN, ALII berencana menambah armada dari 57 set menjadi 70 set tongkang pada 2028, sekaligus menggandakan kapasitas fasilitas bongkar muat yang dimilikinya.
Vherdana Sekuritas memperkirakan pertumbuhan laba ALII akan mencapai rata-rata 51 persen per tahun sepanjang 2025–2028, dengan pertumbuhan volume jasa pengangkutan di kisaran 25 persen per tahun.
Berdasarkan valuasi DCF dengan asumsi WACC 10 persen, target harga Rp850 per saham mencerminkan P/E 15,6x pada 2026F dan 10,5x pada 2027F.
Meski industri batu bara tengah berada dalam tren harga yang lebih moderat, analis menilai potensi pertumbuhan EPS yang agresif serta proyeksi imbal hasil dividen sekitar 10 persen pada 2027 menjadi alasan premium valuasi masih layak.
Namun demikian, risiko utama yang perlu dicermati mencakup volatilitas harga batu bara, kondisi cuaca, regulasi, serta eksekusi ekspansi operasional. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.