Perseroan, kata Richard, telah mengantongi semua izin dan persetujuan yang diperlukan dari otoritas untuk memastikan proses akuisisi berjalan lancar dan sesuai hukum.
"Dampaknya terhadap kondisi keuangan dari akuisisi ini, diharapkan sangat positif dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Integrasi dengan Fiber Media Indonesia akan meningkatkan pendapatan perseroan melalui penambahan basis pelanggan," ujarnya.
"Sinergi yang dihasilkan juga akan menciptakan efisiensi biaya dan meningkatkan margin keuntungan yang secara keseluruhan memberikan hasil positif terhadap pendapatan, keuntungan bersih, dan ebitda," kata Richard.
"Dana sebesar Rp19,75 miliar dari hasil IPO yang digunakan untuk akuisisi akan mengurangi saldo dana IPO perseroan," tuturnya.
Remala Abadi diketahui merupakan emiten pendatang baru di 2024. Emiten teknologi tersebut listing perdana di BEI pada 7 Mei 2024.