"Buy on weakness ya pas melemah, menurut saya lakukan pembelian. IPO sebenarnya market yang menentukan investor dan lihat momentum, dari sisi aspek valuatif masih atraktif," ujar Fendi.
Kinerja Mitratel bisa berkaca pada saham-saham menara yang sudah melantai di bursa sejak 10 tahun lalu.
Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dalam jumlah menara telekomunikasi yang dimiliki dan dikelola. Seluruh operasi Perseroan berjalan dan dioperasikan secara independen.
Selain itu, Perseroan melalui model bisnisnya juga menikmati manfaat sinergistik dengan menjadi anggota dari Grup Telkom. Layanan Perseroan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni Penyewaan site, Reseller dan Layanan lainnya.
Adapun Mitratel akan melepas harga penawaran sebesar Rp800 per saham dengan melepaskan sebanyak 229 juta saham baru dengan nilai nominal Rp228 setiap saham, yang mewakili 27,63 persen dari modal disetor setelah penawaran umum perdana saham. Perolehan dana IPO yang akan didapatkan Perseroan sebesar Rp18,34 triliun.