HNI membeli 1.214.000 lembar saham WMI yang dimiliki oleh Prime Investment Capital Limited (PICL) dan Walsin Singapore Pte Ltd (WS). Jumlah itu mewakili 60,7% dari total modal ditempatkan dan disetor WMI, dengan nilai transaksi sebesar USD215,21 juta atau setara Rp3,4 triliun (asumsi kurs Rp15.828).
Maka, porsi HNI dalam WMI meningkat dari 20% menjadi 80,7%, sehingga secara otomtasi HRUM melalui HNI menjadi pemegang saham mayoritas WMI.
Direktur Utama HRUM, Ray A. Gunara, mengatakan WMI merupakan perusahaan yang memiliki 4 lini rotary kiln electric furnace dengan prasarana pendukung dan fasilitas konverter. Ini mendukung produk high-grade nickel-matte.
“Kapasitas produksi terpasang tahunan sekitar 56.000 ton nikel yang terkandung dalam produk high-grade,” kata Ray di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/1/2024).
Ray menambahkan saat ini proyek WMI sedang dalam tahap akhir konstruksi yang ditargetkan akan dapat mulai beroperasi secara komersial pada kuartal II-2024. Adapun akuisisi ini diharapkan dapat mendukung strategi diversifikasi perseroan.