Strategi yang telah disiapkan perseroan untuk menghadapi persaingan di industri yakni dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi terbaru, baik dari mitra prinsipal eksisting atau yang sudah ada maupun prinsipal yang baru.
Di samping itu, perseroan terus mengembangkan solusi infrastruktur teknologi dan informasi yang telah ada, mengembangkan solusi baru, membuat Intellectual Property (IP) baru, serta layanan bernilai tambah yang baru.
“Kami juga fokus pada cross selling dan upselling pelanggan yang sudah ada, juga kami akan akuisisi pelanggan baru,” tutur Eddy.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 667 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp637,96 miliar dari gelaran IPO ini.
Selain itu, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation atau (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 20,01 juta saham atau sebesar 3% dari jumlah saham yang ditawarkan.