“Setiap langkah yang diambil oleh GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” ujar Koesoemohadiani.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan adanya potensi penggabungan antara dua perusahaan aplikator ride-hailing, yakni GoTo dan Grab. Prasetyo mengatakan hal ini merupakan hasil pertemuan antara Grab dan GoTo bersama Presiden Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, Koesoemohadiani menyampaikan, GoTo saat ini berada pada posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir, didukung oleh rencana strategis serta kemajuan menuju profitabilitas yang berkelanjutan, sebagaimana telah disampaikan dalam hasil kinerja kuartal terakhir.
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini dan berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan mitra pengemudi, mitra UMKM, serta konsumen di seluruh Indonesia yang memungkinkan pencapaian ini,” katanya.
“Fokus perusahaan saat ini tetap pada eksekusi agar dapat mencapai sasaran strategis guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh ekosistem GoTo,” ujar Koesoemohadiani.
(Dhera Arizona)