“Tantangan terbesar pada kuartal pertama tahun ini adalah curah hujan yang sangat tinggi, namun kami masih optimistis untuk dapat meningkatkan volume penjualan batu bara melalui kolaborasi dengan ARII dan beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan,” kata Vincent dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (26/3/2024).
Dengan kolaborasi ini, lanjut Vincent, RMKE dan ARII dapat meningkatkan kinerja operasionalnya dengan fasilitas yang dibangun oleh RMKO melalui investasi dari Rantai Mulia Kencana. Tak hanya itu, melalui kerja sama ini, RMKE dapat meningkatkan pendapatannya dari segmen penjualan batu bara.
“Kami akan melanjutkan kolaborasi seperti ini ke depannya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi kepada produsen tambang di Sumatera Selatan,” ujar Vincent.
Sebagai informasi, ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia yang memiliki lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200 ribu hektare.
Kegiatan eksplorasi maupun produksi batu bara dikoordinasikan melalui enam hub salah satunya adalah Hub Mutara. Pengelolaan Hub Mutara ini dilakukan oleh entitas anak usaha ARII, salah satunya GPU yang memiliki lahan 4.395 hektare.
(FAY)