Meski beban pokok ikut melandai, tetapi margin penjualan masih lebih rendah secara tahunan, sehingga menyisakan laba bersih senilai Rp10,89 miliar. Sisa pemasukan ini terpotong peningkatan ongkos penjualan hingga beban administrasi, yang akhirnya terbentuk rugi operasional Rp861,30 juta, dengan rugi sebelum pajak sebesar Rp1,14 miliar.
Dari sisi neraca sejatinya tak banyak perubahan selama tiga bulan pertama. Aset masih terjaga di angka Rp215,6 miliar, dengan modal atau ekuitas yang masih lebih tinggi dari utang atau liabilitas.
Kas mengalami pertumbuhan Rp7,36 miliar, menjadi total Rp10,06 miliar menyusul peningkatan pemasukan atas aktivitas operasional.
(YNA)