Nilai tersebut terpangkas oleh beban keuangan yang membengkak, sebagian besar datang dari pembayaran bunga. Alhasil NIRO mengalami rugi sebelum beban pajak senilai Rp295,12 miliar.
Dari pos neraca, jumlah aset NIRO naik 5,05% yoy, didukung oleh kenaikan jumlah utang atau liabilitas 13,06% yoy menjadi Rp7,7 triliun, sementara modal tergerus 4,6% yoy.
Sepanjang 2023 nilai kas terkuras Rp295,42 miliar, menyisakan angka Rp789,23 miliar. Pengeluaran ini diakibatkan sejumlah hal, seperti pembayaran utang bank, hingga perolehan properti investasi.
(FRI)