Sementara itu, perseroan mencatatkan kinerja yang cukup solid di kuartal pertama 2025. Di mana pendapatan perseroan tercatat sebesar USD127 juta, mengalami peningkatan dibandingkan dengan USD 123 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh naiknya volume penjualan gas, kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pendapatan tambahan yang diperoleh dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat.
Perseroan optimistis dapat mencapai target yang telah ditentukan pada akhir tahun dengan alokasi belanja modal (capex) yang mencapai USD70 juta.
Hingga Juni 2025, realisasi capex telah mencapai USD20 juta, atau sekitar 29 persen yang difokuskan pada proyek-proyek strategis, antara lain pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda, serta pengembangan pipa di wilayah Jawa Barat.
Djauhar mengatakan, untuk tercapainya target tersebut, perseroan telah menyusun dan merencanakan strategi bisnis yang komprehensif untuk paruh kedua tahun ini