Erick menyebut, penjajakan kerja sama dengan investor asing perlu dilakukan untuk meningkatkan values creation BUMN.
“Karena kita kan korporasi ya, jadi kita memang harus ketemu investor, ketemu potensial partner untuk kita jajaki. Siapa tahu ada kesempatan kita bisa meningkatkan tadi, value creation itu,” paparnya.
Terkait BSI, Kementerian BUMN memang berupaya menarik minat investor baru asal luar negeri untuk masuk ke Bank Syariah Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan rencana BRI dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) untuk melaksanakan divestasi sahamnya di BSI.
"Pak Tiko lagi roadshow ke Eropa, bagi tugas kita juga. Pak Tiko termasuk BSI, saya juga ke Qatar termasuk BSI, kalau bagi tugas kan enak itu,” imbuh Erick.
(FAY)