sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rumor Go Private Sang Induk, ke Mana Arah Saham JPFA?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
09/03/2024 11:00 WIB
Rumor induk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Japfa Ltd, yang disebut tengah mempertimbangkan akan go private sempat membuat harga sahamnya bergejolak.
Rumor Go Private Sang Induk, ke Mana Arah Saham JPFA? (Foto: Freepik)
Rumor Go Private Sang Induk, ke Mana Arah Saham JPFA? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Rumor induk emiten industri unggas (poultry) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Japfa Ltd, yang disebut tengah mempertimbangkan akan go private sempat membuat harga sahamnya bergejolak.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham JPFA sempat menguat 4,14 persen ke Rp1.250 per saham, per pukul 14.10 WIB, Jumat (8/3), sebelum ditutup naik 1,25 persen ke Rp1.215 per saham.

Nilai transaksi mencapai Rp70,48 miliar dan volume 57,45 juta saham.

Dalam sepekan, saham JPFA naik 3,85 persen dan dalam sebulan melonjak 7,52 persen.

Secara teknikal, dalam chart harian, saham JPFA masih dalam posisi uptrend, masih berada di atas garis moving average (MA) 5,10 dan 20. Namun, JPFA masih tertahan di bawah resistance 1.250.

Sejauh masih mampu berada di atas MA 5 (1.185), JPFA berpotensi menguji kembali level resistance 1.250.

Selain MA 5, level support terdekat JPFA berada di MA 10 (1.172) dan MA 20 (1.130).

Sementara, indikator MACD masih berada di teritori positif dan belum menunjukkan tanda-tanda death cross yang menjadi sinyal balik arah (reversal) yang signifikan untuk saham JPFA. Indikator ROC juga masih di posisi positif, tetapi mengalami pelemahan momentum.

Sebelumnya, diwartakan Bloomberg News, Jumat (8/3), pengendali Japfa Ltd, perusahaan induk JPFA, yang merupakan produsen unggas terbesar kedua di Indonesia, tengah mempertimbangkan untuk membawa go private perusahaan yang terdaftar di Bursa Singapura tersebut.

Sumber anonim menyebut, pengendali Japfa Ltd telah memulai pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman yang akan mendukung langkah tersebut.

Sumber tersebut mengatakan, diskusi telah diadakan dengan beberapa bank dan setidaknya satu fund kredit swasta untuk pinjaman sekitar USD150 juta.

Potensi delisting perusahaan dari bursa Singapura sedang dalam diskusi dan belum ada keputusan akhir yang dibuat, kata sumber tersebut.

Saham Japfa Ltd (JAP) naik 8 persen menjadi SGD0,215, kenaikan intraday terbesar sejak 28 November, menyusul laporan Bloomberg News, dan memberikan nilai pasar perusahaan sebesar USD329 juta.

Didirikan pada 1970an, Japfa memiliki fasilitas di Indonesia, Vietnam, India, Myanmar dan Bangladesh, yang beroperasi dalam produksi dan pengolahan unggas, babi, akuakultur dan daging sapi, serta makanan kemasan, menurut situs webnya.

Laporan tahunan perusahaan pada 2023 mencantumkan empat pemegang saham utama dengan nama keluarga Santosa – sama dengan pendiri perusahaan Ferry Teguh Santosa.

Salah satunya adalah Renaldo Santosa, anggota direksi Japfa yang memiliki total kepemilikan sebesar 60,70 persen hingga Maret lalu. Perwakilan Japfa menolak berkomentar kepada Bloomberg News atas rumor tersebut. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement