IDXChannel - Nilai tukar Rupiah ditutup turun 6 poin ke level Rp15.602 terhadap USD dalam perdagangan Selasa (20/12/2022). Penurunan ini terjadi karena jelang pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini didorong oleh prediksi analis yang menyebut BI akan agresif menaikkan suku bunga acuan pada pekan depan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah perlu menurunkan tingkat inflasi sesegera mungkin, terutama pada Desemeber 2022 dan Januari 2023.
"Pemerintah perlu menurunkan tingkat inflasi, terutama pada Desember 2022 dan Januari 2023, khususnya untuk mengantisipasi harga barang yang bergejolak," kata Ibrahim dalam rilis hariannya.
"Sebab ketika pemerintah mampu menurunkan inflasi, maka Bank Indonesia diprediksi tidak akan terlalu agresif untuk menaikkan suku bunga acuan," tambahnya.
Dia menilai, jika pemerintah mampu menahan inflasi, maka harga barang tidak terlalu tinggi, sehingga akan mempertahankan suku bunga acuan. Namun, ketika kenaikan harga tidak terbendung, BI diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen pada 2023.
"Hal itu akan mengulang sejarah 2018, ketika suku bunga mencapai 6 persen pada akhir 2018, pelambatan ekonomi cenderung terjadi pada 2019," jelas Ibrahim.
Untuk perdagangan besok (21/12), Ibrahim memproyeksikan, mata uang Rupiah dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp15.590-Rp 15.650 per USD.
(FAY)